Minggu, 27 April 2008

Walikota Jambi Akan Di PTUN kan


Jambi, AP- Resuffle tahap II yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi Jumat(14/4) lalu, berbuntut panjang. Pejabat-pejabat yang dinonjobkan merasa tidak puas dan berencana menuntut Walikota Jambi, Arifien Manap. Keputusan Walikota, nomor 82.1/19/BKD/2008 tentang mutasi dan pengangkatan pejabat di lingkungan Pemkot itu dinilai tidak adil karena tidak sesuai dengan fakta yang ada.
‘’Kami berkumpul di sini, karena sama-sama ingin memperjuangkan nasib. Kami harus menentang keputusan Walikota yang semena-mena memutasi ini. emimpin yang dzolim tidak perlu diikuti apalagi dihormati,’’ ujar Ridwan, mantan Kasubbid Perijinan di Distako Jambi yang saat ini nonjob menjadi seorang staf di BKD Kota Jambi.

Menurutnya, pejabat yang dinonjobkan ini termasuk dalam pejabat yang teladan serta pernah mendapatkan penghargaan atas kinerja mereka. Untuk itu mereka mempertanyakan kinerja mana yang menjadi tolak ukur seorang pemimpin untuk memutasi bawahannya.

‘’Apa yang menjadi tolak ukur seorang pemimpin dalam menilai kinerja kami. Jika dibilang menurun kenapa kami semua yang berada di sini masuk kategori teladan serta pernah mendapatkan penghargaan atas kinerja yang dilakukan. Katanya kami harus netral, tetapi kenapa kinerja yang dibawa-bawa, itukan tidak adil,’’ kata Ridwan.

Selain Ridwan, Masturo MM, mantan Kasubid penempatan dan produktivitas tenaga kerja pada Disnakerdukcapil juga menyampaikan aspirasinya. Dia juga merasa belum bisa menerima keputusan ini.
‘’Saat SK itu keluar saya sedang berada di Jakarta. Saya berangkat ke Jakarta untuk membawa program yang terobosannya sangat besar, dimana para penganguran serta korban PHK bisa mendapatkan lowongan pekerjaan lagi. Jadi kalau dikaitkan dengan kinerja saya tidak bisa terima. Atasan tidak boleh berlaku semena-mena. Tuhan akan marah jika umatnya didzolimi. Sekarang kami didzolimi dan akan menuntut Pak Walikota. Sampai kemanapun akan kami perjuangkan hak kami ini,’’ tegas Masturo yang saat ini menjadi staf di BKD serta dalam proses untuk kembali sebagai PNS di Unja.

Menurutnya, dia tidak peduli dengan dukung mendukung. Sebagai seorang PNS harus bersikap netral. Masalah nonjob seharusnya diberi surat peringatan ataupun teguran dulu. Bahkan yang lebih ironis, Masturo MM enggan untuk hengkang dari jabatan yang saat ini disandangnya. Bahkan secara lantang Masturo meminta sejumlah wartawan untuk menggaris bawahi ucapannya dan dimuat di media.
‘’Saya tidak merasa dinonjobkan, karena saya tidak merasa bersalah. Jadi saya tidak akan keluar. Para penguasa kedepan tidak boleh berlaku sewenang-wenang, karena ketika semua pejabat berlaku seperti ini akhirnya para pejabat akan menjadi koruptor semua, jangan kaitkan pekerjaan dengan urusan pribadi mereka, apalagi politik,’’ katanya,
seraya mendapatkan tepuk tangan dan dukungan dari rekan-rekannya. Selain itu dia juga menyuarakan mengenai fungsi dari KORPRI itu sendiri. Dimana selayaknya organisasi KORPRI membela nasib dan kesejahteraan anggotanya yang notabenenya PNS. ‘
’Apa guna kami menjadi anggota KORPRI. Setiap bulan dipotong, tapi fungsinya tidak ada. Terserah ketuanya siapa, tetapi yang saya pegang dan pandang adalah organisasinya. Apa guna organisasi itu dibentuk, jika tidak ada fungsinya. Bubarkan saja, tidak hanya KORPRI saja, tetapi kita punya Men PAN, jadi kami juga bisa mengadu ke sana. Inikan sudah melanggar HAM dan saat ini Komnas HAM ada. Tidak hanya PTUN saja langkah yang akan diambil tetapi dari semua cara yang sekiranya bisa membawa aspirasi dan memperjuangkan nasib kami yang ditindas ini,’’ ungkap Masturo lagi.

Tidak hanya Ridwan dan Masturo, pejabat-pejabat nonjob lainnya juga mengeluarkan aspirasi mereka seperti Wakil Kepala Dinas PDK Kota Jambi, Drs H Bachtarudin
. ‘’Saya ini dari tahun 1997 sudah jadi Waka di sana dan beberapa orang kepala telah datang silih berganti. Tetapi sejak kepala yang baru ini, saya seperti tidak mendapatkan tempat lagi. Jika kepala pergi, otomatis Waka yang naik, ini tidak, semuanya tidak pernah dikoordinasikan dengan saya. Saya hanya tinggal tunggu waktu saja, karena berdasarkan informasi yang saya dapat, saya masuk pada kloter selanjutnya,’’ ungkap Bachtarudin.

Tidak hanya mengeluhkan mengenai tidak ada kewenangan atas jabatan yang dipegang, Bachtarudin mengatakan, yang terjadi saat ini adalah Kepala Dinas PDK Kota Jambi berada di bawah pangkat yang dia sandang saat ini. ‘’Atasan seharusnya lebih tinggi pangkatnya dari bawahannya, tapi kenyataannya tidak contohnya kantor saya,’’ ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan mantan Kabag Pemerintahan Pemkot Jambi, Obliyani yang menyatakan Walikota Jambi telah melakukan pembunuhan karakter terhadap bawahannya.
Mereka menilai Walikota Jambi juga tidak netral dalam posisinya saat ini dan menjelang Pilwako, karena dianggap Walikota sudah mendukung salah satu kandidat calon Walikota (Asnawi-Nuzul). ‘’Jika Pak Walikota mau bersikap netral pada Pilwako nanti maka kami juga siap untuk netral,’’ tegas Obliyani mantan Camat Teladan tingkat nasional itu.

Sementara itu, Walikota Jambi, Arifien Manap sendiri hanya menanggapi dingin rencana PTUN oleh pejabat yang dinonjobkannya. ‘’Biarkan saja. Itu hak mereka, biasalah kalau hal seperti ini. Ada yang senang dan ada yang sakit hati,’’ ujarnya. Menurutnya pemerintah akan tetap menjalankan tugasnya sebagaimana mestinya. Untuk mereka yang belum bisa terima itu bukan menjadi hambatan. Dia juga membantah jika hal ini berkaitan dengan politik. Tetapi saat Infojambi menceritakan secara gambalang terkait pernyataan para pejabat nonjob, Arifien sedikit kesal. ‘’Yang menilai itu mereka atau pimpinan. Kalau mereka yang menilai lalu apa fungsi saya sebagai pimpinan dan penilaian itu dari Baperjakat. Lagian itu hak saya untuk memindahkan mereka,’’ kata Arifien

Lalu mengenai pejabat yang tidak mau pindah, Arifien malah balik bertanya. ‘’Kenapa, Apa alasan mereka. Itukan sudah ada SK-nya. Kalau mereka berani menandatangani sesuatu surat yang bukan tugasnya, kami akan menuntutnya,’’ tegasnya.
Para pejabat yang nonjob tersebut mengadakan pertemuan guna menyatukan persepsi serta langkah selanjutnya terkait nonjob yang mereka terima. Pertemuan yang dimulai sekitar pukul 12.00 WIB ini dilakukan di Restoran Happy Family di Kelurahan Lebak Bandung. Menariknya, lokasi tersebut tidak hanya dijadikan ajang curahan hati sebagai ungkapan rasa kecewa dan tidak terima atas semua yang terjadi, tetapi juga menjadi lokasi untuk membahas strategi yang diambil guna mengadakan perlawanan atas keputusan yang mereka terima.dra

SIswa Kota Jambi Ikuti UAN


Jambi, AP- Tercatat 9.611 siswa-siswi tingkat SMU, MAN dan SMK negeri maupun swasta di Kota Jambi, siap menghadapi dan mengikuti Ujian Nasional (UN) tahun pelajaran 2007/2008.
‘’Mereka terbagi tingkat SMU/MAN sebanyak 6.353 siswa, sedang peserta dari SMK terdapat 3.258 orang dari 109 sekolah,’’ kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jambi, M Rawi.
UN yang dimulai 22 - 24 April 2008 di Kota Jambi sudah siap digelar dan sampai saat ini belum ada kendala besar yang dihadapi, tinggal menunggu waktu penyelenggaraanya.
Untuk tingkat SMU/MAN jumlah peserta 6.353 siswa dari 52 sekolah negeri dan swasta terdiri dari program IPA sebanyak 705 siswa, 1.399 siswi, IPS 2.107 siswa dan 1.891 siswi sedangkan jurusan bahasa 83 siswa dan 168 siswi.
Sedangkan pada tingkat SMK jumlah peserta UN tahun ini terdapat 3.258 orang yang diikuti 27 sekolah dengan rincian 1.652 orang siswa dan 1.606 siswi.
Seluruh peserta UN di Kota Jambi, kini sudah siap menjalani ujian selama tiga hari dan pihak Dinas PDK setempat untuk menjalankan pelaksanaannya.

Pemerintah Kota Jambi berharap, pada tahun ini tidak ada terjadi kebocoran soal UN, dan seluruh sekolah diingatkan dapat menjaga ketertiban pelaksanaan UN

Polda Amankan Kayu Ilegal

Jambi, AP- Polisi perairan Polda Jambi menangkap dua kapal besar yang mengangkut kayu tanpa dokumen (ilegal) di perairan Sungai Batanghari, tepatnya di Desa Malapari Kecamatan Muara Bulian Kabupaten Batanghari.
‘’Hasil tangkapan Polda Jambi tersebut menyita barang bukti sebanyak 73 batang kayu gelondongan besar jenis renggas dan rancuk campuran,’’ kata Kadib Humas Polda Jambi, AKBP Yatim Suyatmo.
Terungkapnya pengieiman kayu dengan menggunakan kapal lewat perairan Sungai Batanghari itu saat Satuan Polisi Perairan Polda Jambi melakukan patroli rutin di sepanjang aliran sungai tersebut.
Setelah diperiksa ternyata kedua kapal itu mengangkut 73 batang kayu tanpa dilengkapi dokumen dan kini diamankan untuk penyidikan lebih lanjut.
Polda Jambi telah menahan empat tersangka yakni Azwar (20), Mahendra (25), Masri (50) dan Edy Yanto (24) yang diduga jurumudi kapal. Sementara itu Poltabes Jambi, juga berhasil mengankap seorang tersangka Santoso Hadi pemilik 14 meter kubik kayu tanpa dokumen yang ditangkap saat membawa kayu tanpa dokumen di daerah Kabupaten Muarojambi.
Polisi masih memburu seorang pemilik kayu tanpa dokumen lainnya, Hartono yang kini masuk menjadi Daftar Pencarian Orang (DPO) dalam kasus pembalakan liar.
Tertangkapnya pemilik 14 meter kubik kayu tersebut, setelah satu mobil truk yang mengangkut kayu dari daerah Petaling Kabupaten Batanghari menuju kota yang melintas di Kecamatan Jambi Selatan

Dispertan Galang dana Modal Peternakan

Dinas Peternakan (Disnak) Provinsi Jambi menggalang dana untuk mendukung modal peternak dalam mengembangkan usahanya guna memacu pertumbuhan produksi pada kawasan sentra ternak di Provinsi Jambi yang kini kekurangan modal, kata Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jambi, Ir Natres Ulfi di Jambi,

"Belum lancarnya akses peternak terhadap sumber perkreditan komersial serta terbatasnya investasi swasta pada sub sektor peternakan mengakibatkan tingginya ketergantungan petani pada sumber modal pemerintah," katanya.

Guna memacu pengembangan kawasan sentara produksi peternakan, kalangan pemerintah kabupaten, kota, provinsi dan pusat kini melakukan usaha bersama untuk membantu modal para peternak dan khusus di Provinsi Jambi, melalui dana Kredit Usaha Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat (KUPEM) dicadangkan dana Rp5 miliar tiap tahun.dra

DIsbun Foksukan Pemberdayaan Petani

Jambi, AP- Pemerintah Provinsi Jambi pada 2008 ini memfokuskan pada program permberdayaan petani yang selama ini belum optimal.Budidaya komoditi pertanian seperti padi, jagung, kedelai dan sayur-sayuran, kini masih belum mendapatkan hasil yang maksimal diharapkan, program ini akan petani untuk meningkatkan produksi, serta membantu penanganan pasca panen, harga, mutu dan lainnya
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, Ir Ali Lubis, belum lama ini mengatakan, Guna membantu petani meningkatkan produksi dan mutu hasil pertaniannya, pemerintah terus meningkatkan koordinasi antar instansi terkait, disamping juga meningkatkan anggaran pembangunan pertanian.
“Pemerintah juga terus menyikapi atas perubahan fungsi Dolog, serta membangun kemitraan dengan KUD dalam menangani berbagai kasus pemasaran komoditi pertanian.”jelasnya
Ia merasa optimistis dengan keseriusan pemerintah memberdayakan petani melalui koordinasi yang terpadu antar instansi terkait, maka Provinsi Jambi yang kaya dengan potensi alam didukung petani yang ulet itu akan mampu menjadi sentra komoditi pertanian.
"Provinsi Jambi memiliki potensi alam dan penduduknya sebagian besar petani, jika diberdayakan secara optimal oleh berbagai instansi terkait secara terpadu, akan mampu memacu pertumbuhan ekonomi serta Pendapatan Asli Daerah (PAD)," kata nya dra

Jalan lingkar Mulai di Perbaiki

Jambi, AP- Perbaikan darurat jalan lingkar Jambi mulai dikerjakan. Kerusakan jalan berupa lubang–lubang sudah mulai ditutup dengan menggunakan batuan baik di lingkar barat maupun lingkar selatan
Ruas jalan lingkar kota Jambi terdiri dari lingkar timur, lingkar selatan, dan lingkar barat yang dibangun pada 1992. Jalan kelas IIIA tersebut didesain dengan Muatan Sumbu Terberat (MST) 8 ton, umur rencana 5 tahun. Ruas jalan tersebut merupakan akses ke Terminal Bus kota Jambi, Pelabuhan Talang Duku dan Jembatan Batanghari II.
Bernhard Panjaitan menjelaskan, sesuai dengan perubahan struktur di Departemen Pekerjaan Umum (PU), mulai 2006 ruas jalan lingkar selatan masuk dalam pembinaan Subdin Praswil dan Tata Ruang (Bina Marga) yang sebelumnya dibawah pembinaan Subdin Perkotaan.
”Hingga sekarang penanganan hanya dilaksanakan dengan pemeliharaan atau pengembalian kondisi dengan penambahan perkerasan dan pemeliharaan rutin saluran, mulai tahun 2003 ruas jalan tersebut telah diprogramkan dalam SRIP ( Strategic Road Infrastucture Project-red) yang didanai oleh Bank Dunia,” ucap Bernhard
Program penanganan SRIP tersebut hingga kini masih dalam proses evaluasi terhadap desain. Bernhard berharap dengan masuknya program SRIP tersebut sepanjang ruas dari Simpang Rimbo – Simpang Belakang Bandara sepanjang 22,50 km, dapat ditingkatkan secara optimal dan menyeluruh pada tahun anggaran yang akan datang,
Menurut Bernhard, kerusakan jalan sebenarnya diakibatkan beberapa faktor antara lain, aspek desain. Jika jalan yang dilewati truk-truk bermuatan berat mestinya desain jalan dibuat sesuai dengan peruntukannya, seperti di jalan lingkar kota Jambi dengan MST 8 ton.
”Angka tersebut kalau kita ekuivalenkan dengan berat kendaraan sama dengan 21 ton, sedangkan yang melewati 50 ton, 50 ton itu kalau diekuivalenkan sekitar MST 16 ton, jadi dalam hal ini memang perlu kita tinjau untuk desain jalan–jalan yang dilewati kendaraan bertonase berat,” terang Bernhard.
Masalah lainnya yaitu dana, Bernhard menyebutkan, dana dikatakan juga menyebabkan kerusakan jalan, seperti jalan lingkar selatan sepanjang 22,50 km, tahun ini dialokasikan sebesar Rp. 950 juta sedangkan untuk merekontruksi jalan tersebut membutuhkan dana sebesar Rp. 100 miliar. Seperti telah disebutkan sebelumnya, dana tersebut direncanakan berasal dari program SRIP, t

”Tetapi sampai sekarang belum ada kepastian, sehingga diharapkan dari Pemerintah Pusat mengalokasikan dana APBN-P untuk menanggulangi kerusakan pada ruas jalan tersebut,” tutur Bernhard..dra

Harga beras di Jambi merangkak naik

Jambi, AP- Pembelian beraHarga beras di sejumlah pasar tradisional di Kota Jambi merangkak naik seperti di pasar tradisional Angsoduo , terus mengalami kenaikan. , kenaikan rata-rata Rp 1000/kg. Naiknya harga beras ini dipicu oleh kenaikan harga gabah di tingkat petani yang mencapai Rp.2000/kg.
Menurut salah seorang pedagang beras di pasar, Alek ( 34) menuturkan kenaikan harga beras tersebut terjadi untuk semua jenis beras. Misalnya, harga beras jenis IR-64 kualitas rendah naik dari Rp 1000/kg untuk ukuran satu kampil beras ukuran 20 kg berbagai merek

Alek juga mengakui, kenaikan harga beras tersebut diduga karena akibat jalan rusak serta akibatnya kios dagangannya sepi pembeli, tidak seperti hari hari biasanya. “ kami berharap agar pemerintah dapat menekan tinggi nya harga beras, karena ini menyangkut kebutuhan bagi masyarakat banyak,” katanya

katanya lagi, dengan naiknya harga beras tersebut, menyebabkan penjualan beras mengalami penurunan hingga 40%. Hal ini disebabkan masyarakat mengurangi jumlah pembelian beras.dra