Minggu, 25 Mei 2008

Kapolda Diminta Tindak Tegas Pemain Pupuk Ilegal

Jambi, AP – Menghilangnya, pupuk urea bersubsidi di Jambi, membuat masyarakat menjerit. Direktur LSM Jarak (Jaringan Rakyat Anti Korupsi), M Hasan, minta Kapolda Jambi, Brigjen Pol Drs Budi Gunawan, SH, Msi, menindak tegas pemain pupuk illegal yang selama ini memainkan pupuk urea bersubsidi.
‘’Kami minta Kapolda Jambi, menyelamatkan nasib petani, dari cengkraman spekulan pupuk, agar petani bisa mendapatkan jatah pupuk dengan harga murah’’ujarnya.
Untuk itu, menurut Hasan, Kapolda diminta memerintahkan seluruh Kapolres di jajaran Polda Jambi, mengawasi peredaran pupuk urea bersubsidi.
‘’Ini kan bisa dikategorikan tindak pidana korupsi, jadi harus diberantas, karena menguntungkan diri sendiri, dengan merugikan masyarakat petani miskin’’jelasnya.
Dia juga minta Pemprov dan Pemda, mengaktifkan badan pengawasan penyaluran pupuk bersubsidi, yang selama ini sudah dibentuk, sampai ketingkat kecamatan.
‘’Untuk mendukung tugas kapolda, kami minta lembaga pengawas peredera pupuk bersubsidi, yang selama ini sudah dibentuk, diaktifkan lagi’’tegasnya.
Selama ini katanya, menghilangnya pupuk urea bersubsidi di Jambi, salah satunya, disebabkan lemahnya pengawasan dari instansi terkait dari jajaran Pemda dan Pemprov. Sehingga dengan mudah dan beraninya distributor pupuk urea bersubsidi, memainkan pupuk petani dengan hanya menjual DO (Delevery Order) kepada para pemain pupuk ilegal.
Pihak PT Pusri Cabang Jambi, kata Hasan, juga harus ketat meneliti keluarnya DO, dari distributor, karena, sebagai gerbang utama keluarnya pupuk urea bersubsidi, PT Pusri, juga harus proaktif.
Sementara itu, kemarin, Polda Jambi, berhasil mengamankan sekitar 5 ton pupuk urea bersubsidi. Pupuk urea subsidi tersebut, diamankan, saat ganti karung, di daerah Muaro Jambi. (dim)

Edar Narkoba di Lapas Jambi

Dua narapidana Lapas Jambi bernama Edi dan Dadang tertangkap memiliki dua paket narkoba jenis sabu-sabu dan alat hisapnya yang ditemukan dalam sel mereka masing-masing. Terungkapnya kasus kepemilikan narkoba dalam penjara di Jambi setelah pegawai lapas mencurigai peredaran narkoba di kalangan narapidana, kata petugas Lapas Jambi, Roni, Jumat.
Kecurigaan petugas lapas setelah, seorang juru masak dimintai tolong untuk membeli mie instan dari luas lapas oleh napi bernama Edi Kacamata yang terkait kasus narkoba. Edi minta dibelikan mie instan sebanyak dua bungkus dan setelah dibawa ke dalam lapas, napi itu kembali minta tolong kepada petugas masak untuk mengantarkan mie pesana nya kepada temannya bernama Tarik alias Dadang juga napi narkoba dari blok sel lainnya.
Namun jumlah mie instan yang diantarkan juru masak lapas kepada Dadang sebanyak tiga bungkus atau ditambah satu bungkus oleh Edi Kacamata. Mencurigai bungkus mie yang ditambahkan Edi untuk temannya Dadang, membuat juru masak itu minta petugas piket lapas memeriksa dan membuka mie yang ternyata ditemukan satu paket sabu-sabu siap pakai. Setelah mengetahui isinya narkoba,
pihak Lapas Jambi melakukan razia seluruh narapidana dan hasilnya dari dalam sel yang ditempati napi Edi ditemukan lagi satu paket sabu-sabu, alat hisap (bong) dan korek api serta bungkusan kecil bekas paket sabu-sabu. Pihak lapas telah menyerahkan barang bukti narkoba tersebut kepada kepolisian setempat untuk mengusut kasus itu sehingga dapat mengungkap kasus lainnya. Sebelumnya napi Edi Kacamata juga diduga terlibat dalam kasus pemasokan narkoba jenis sabu-sabu di dalam lapas Jambi dan mengedarkannya melalui berbagai cara. (ant)

Korupsi ‘Tidur’, Belum Diungkap

Jambi, AP- Penyidikan sejumlah kasus korupsi yang "mengendap" di Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jambi harus diungkap kembali, supaya masyarakat atau publik mengetahui tindaklanjut penyidikan kasus tersebut. Pengamat hukum juga staf ahli Rektor Universitas Jambi, Winarno SH MH di Jambi, Sabtu mengatakan, ada sejumlah kasus korupsi yang sudah ditangani Kejati Jambi yang tidak ada kejelasan tindaklanjutnya.

"Kalau kasus itu tidak cukup bukti untuk ditindaklanjuti, maka surat pemberitahuan penghentian penyidikan (SP3) harus diumumkan pada publik, dan sebaliknya jika cukup bukti, harus dituntaskan hingga ke pengadilan," kata Winarno.

Ia mencontohkan, salah satu kasus yang tidak ada kejelasannya yakni dugaan korupsi mesin daur ulang sampah senilai Rp5,6 miliar yang sebelumnya didesak sejumlah LSM untuk ditindaklanjuti. Kasus itu, sebelumnya sudah diusut oleh Kejati Jambi, namun hingga kini tidak ada kejelasannya, di mana dalam laporan kasus itu ada dugaan penggembungan dana (mark-up). Pembelian mesin daur ulang sampah pada tahun anggaran 2004 sebanyak 4 unit senilai Rp5,6 miliar, diduga telah terjadi mark-up yang merugikan negara.

Kasus lainnya yang juga belum ada kejelasannya seperti pembangunan jaringan telpon di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, pembelian kapal Mewah Tungkal Samudra di Tanjung Jabung Barat, dam pembelian kendaraan pemadam kebakaran di Kota Jambi.(don)

Kejati Harus Ungkap Aktor Korupsi KONI

Jambi, AP- Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jambi harus mengungkap aktor intelektual dugaan korupsi pemotongan 50 persen dana insentif atau bonus atlet oleh pengurus KONI Jambi. Pengamat hukum dan staf ahli Rektor Universitas Jambi, Winarno SH MH di Jambi, Jumat mengatakan, tindakan yang dilakukan pengurus KONI memotong 50 persen dana insentif itu merupakan tindakan korupsi yang harus diusut tuntas.
Ada dua kriteria kasus korupsi yang harus diungkap dalam kasus tersebut, yakni kasus korupsi faktual dan kasus korupsi secara yuridis, itu harus ditelusuri dan diselidiki jajaran kejaksaan. Kasus korupsi faktual yakni para pengurus atau yang berwewenang dalam penggunaan dana itu melakukan kesalahan berlindung di bawah hukum, atau perbuatan itu seolah-olah benar.
Sementara korupsi yuridis, perbutan dilakukan jaringan tersebut benar-benar melanggar hukum dan ketentuan yang berlaku, dan itu jelas akan mudah dibuktikan. Untuk itu jajaran kejaksaan untuk mengungkap dua kriteria itu benar-benar bekerja keras, karena jaringan yang terlibat dalam penggunaan dana akan saling menutupi.
Winarno yang sedang menyelesaikan S-3 nya di salah satu Universitas Negeri di Semarang itu, berpendapat, jika hal itu tidak diungkap, dikhawatirkan tindakan yang merugikan atlet dan membawa kemunduran olahraga di Provinsi Jambi akan terus berlangsung. Menjelang keberangkatan tim PON XVII Provinsi Jambi ke Kalimantan Timur, Pemda sudah mengucurkan dana sebesar Rp2,3 miliar, termasuk untuk insentif atlet, namun oleh pengurus dibayarkan atau diberikan 50 persen.dra

Urea Bersubsidi Menghilang, Permainan Distributor Nakal

Jambi, AP- Belakangan ini, pupuk urea bersubsidi produksi PT Pusri Palembang, menghilang di berbagai daerah di Provinsi Jambi. Kuat dugaan, menghilangnya pupuk konsumsi petani miskin itu, disebabkan ulah distributor nakal.

Permainan tersebut dilakukan distributor nakal, dengan cara memperjual belika DO (Delevery Order), kepada pemain pupuk, dan selanjutnya dijual ke daerah Riau dan beberapa perusahaan kayu, yang memproduksi lem, dengan bahan baku pupuk urea.
Sebelum menjual pupuk ke daerah Riau dan beberapa perusahaan playwood dan perusahaan perkebunan, pemain pupuk ilegal, mengganti karung pupuk urea subsidi dengan karung pupuk urea non subsidi, untuk mengelabui petugas.

Hasil investigasi Koran ini dan menurut sumber dari berbagai daerah, menghilangnya pupuk urea bersubsidi tersebut, dikarenakan para kelompok tani dan KUD, atau distributor, yang mendapat izin pendistribusian pupuk urea bersubsidi, tidak mengirim pupuk jatah mereka, kepada petani.

Seperti yang terjadi di daerah Muara Jambi, pupuk bersubsidi di daerah itu, belakangan mendadak menghilang dibeberapa KUD, sehingga petani yang membutuhkan pupuk, terpaksa membeli pupuk non subsidi di toko penyedia kebutuhan pertanian, dengan harga Rp 180 ribu sampai Rep 230 ribu persak.

Padahal seharusya pupuk urea bersubdisi, hanya dibeli dengan harga Rp 53 ribu sampai Rp 60 ribu persak.

Hal yang sama juga terjadi di daerah Batanghari, parahnya lagi, di daerah ini, pupuk urea bersubsidi, tidak bisa ditemukan sama sekali. Tak jauh dari keadaan demikian, di daerah Bungo, Bangko, Tebo, juga mengalami hal yang sama.

Ironisnya, dalam dua pekan belakangan ini, setidaknya tiga kapal kayu bertonase 450 ton sampai 600 ton, sudah bongkar pupuk urea subsidi dari PT Pusri. Seperti kapal Riau Putra (450 ton), kapal Bone Jaya (600 ton), kapal Rahmah, di Pelabuhan Talang Duku.

Sedangkan diketahui hanya satu kapal bermuatan pupuk urea non subsidi, yang bongkar di Pelabuhan Talang Duku, dengan nama kapal Mario, dengan muatan sekitar 600 ton.

Pantauan dari gudang PT Pusri, Lorong H Badar, di daerah Pasir Putih, Kecamatan Jambi Selatan, truk pembawa pupuk urea bersubsidi, yang keluar dari gudang tersebut, bisa dihitung dengan jari.

Sementara itu, pupuk urea non subsidi, terdata puluhan truk sudah dikeluarkan dari gudang tersebut, padahal pupuk urea non subsidi, hanya bongkar satu kapal.
Hal hasil, saat ini, di gudang Pusri, terdapat ribuan ton pupuk urea bersubsidi, yang belum disalurkan. Anehnya lagi, pupuk urea non subsidi, hampir habis tersalurkan.

Ini jelas menimbulkan pertanyaan, mengapa PT Pusri Cabang Jambi, lebih mengutamakan keluarnya pupuk urea non subsidi, sedangkan petani miskin kesulitan mendapatkan pupuk urea bersubsidi.

Beberapa pemain pupuk illegal, yang sempat dihubungi koran ini mengaku, mereka mendapatkan pasokan pupuk urea bersubsidi, dari daerah Sumsel, terutama di daerah Betung, Sungai Lilin dan Bayung Lincir.

Mereka juga mengaku, saat ini sangat sulit mendapatkan pupuk urea bersubsidi dari Jambi, karena distributor, yang selama ini memasok pupuk tersebut kepada mereka, hanya sedikit mendapat pasokan pupuk urea bersubsidi dari PT Pusri.

Pasokan pupuk urea bersubsidi dari daerah Sumsel ke Jambi untuk disalurkan ke Riau, menurut mereka cukup banyak. Setiap hari setidaknya 30 ton pupuk urea subsidi, bisa mereka datangkan ke Jambi.

Sebaliknya menurut mereka ada indikasi, pupuk urea non subsidi banyak disalurkan ke daerah Sumsel, terutama untuk perusahaan pengeboran minyak. Pupuk urea dipergunakan, untuk melembutkan struktur tanah agar mudah ditembus mata bor.
Mereka juga mengaku, hanya beberapa distributor yang mendapatkan pupuk urea bersubsidi, itu pun dengan jumlah sedikit.

Permainan pupuk bersubsidi, diperparah lagi, banyaknya permintaan pupuk dari daerah Riau, keadaan ini jelas semakin memperluas area permainan mereka untuk menghilangkan pupuk bersubsidi dari pasaran.

Sementara itu data Koran ini menyebutkan, setidaknya ada belasan spekulan pupuk yang saat ini masih gencar bermain dengan pupuk bersubsidi, mereka diantaranya, Yd, Ir, Ket, He, Na, sedangkan sisanya pemain kecil.(arzil ardimas, SH)
.


Tas Daun Pandan, Digemari Masyarakat

Muarasabak, AP - Tas cantik dari anyaman daun pandan yang diperoduksi para ibu rumah tangga di Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), Provinsi Jambi kini kian digemari kalangan wanita dari berbagai daerah di Indonesia.
"Kami banyak mendapat pesanan dari berbagai daerah, karena tas sandang yang bahan bakunya dari daun pandan selain bentuknya yang menarik, juga memiliki berbagai corak warna kombinasi bunga," kata Awaluddin Kasi Penyaluran dan Promosi Deperindag Tanjabtim, Kamis. Di sela-sela turut mengawasi pameran berbagai produk kerajinan tangan, makanan dan minuman pengusaha lemah Tanjabtim, di arena MTQ di Muara Bulian, Kabupaten Batanghari, mengatakan ,harga tas pandan tersebut juga bisa bersaing dan relatif murah. Kendati relatif murah, namun tas dari daun pandang banyak diminati karena bentuknya yang unik, bisa dipergunakan dari kalangan remaja hingga ibu-ibu baik untuk bepergian atau kegiatan pengajian dan sebagainya. Pesanan yang mereka peroleh,
menurut Kasi Penyaluran dan Promosi Deperindag Tanjabtim tersebut, banyak untuk oleh-oleh atau cenderamata wisatawan nusantara maupun asing yang berkunjung ke Jambi terutama ke pantai timur Tanjabtim.
Namun ia tidak menyebutkan produksi tas hasil kerajinan para kelompok ibu-ibu di Tanjabtim, dan nilai penghasilan dari pemasarannya. Seorang ibu perajin tas anyaman daun pandan yang mendemontrasikan keahliannya dalam menganyam tas, menyatakan harga satu tas dari perajin biasanya bervariasi ada yang Rp 35 ribu dan lebih, namun jika sudah di plaza tentu lebih mahal ant

Tingkatkan Budidaya Ikan Pedesaan

Sarolangun, AP - Dinas Perikanan Kabupaten Sarolangun, Jambi meningkatkan budidaya ikan di pedesaan (Bupedes), guna memacu meningkatkan pendapatan para petani sekaligus penambahan gizi warga di pedesaan.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Sarolangun, Ahmad Surya di Jambi, Jumat mengatakan, budidaya ikan pedesaan merupakan salah satu upaya untuk menggalakkan petani dalam memanfaatkan potensi perikanan di sekitar rumah dan lingkungannya.
"Potensi di sekitar rumah, pekarangan dan pinggiran sungai belum sepenuhnya dimanfaatkan petani, padahal bisa memberikan manfaat dan menambah pendapatan jika digarap secara optimal," katanya. Selain untuk menambah pendapatan para petani, program Bupedes itu juga bertujuan untuk meningkatkan pertambahan dan pertumbuhan gizi masyarakat dengan mengonsumsi ikan.
Kabupaten Sarolangun memiliki potensi perikanan budidaya air tawar yang besar, yakni perairan umum meliputi Sungai Batang Asai, Batang Limun dan Batang Tembesi serta Danau Bairo dan Dam Kultur. Perairan umum yang dapat dimanfaatkan mencapai puluhan ribu hektar, namun pemanfaatannya masih sangat kecil, karena warga lebih memilih menjadi petani dari pada petani budidaya. Menjadi petani budidaya pada dasarnya tidak mengganggu pekerjaan pokok sebagai petani, karena dapat dilakukan secara sambilan, sekaligus bisa menambah pendapatan dan gizi keluarga.(don)

Lurah Pasar Atas, Temu Karya Ke II Karang Taruna

Bangko, AP - Temu Karya Karang Taruna Ke II Kelurahan Pasar Atas Bangko dibuka secara resmi oleh Kepala Kelurahan Pasar Atas Bangko hari Sabtu (24/5) di Aula Kantor Lurah setempat.
Mulyadi, Ketua Panitia Pelaksana Temu Karya mengatakan bahwa sehubungan dengan telah berakhirnya masa jabatan Pengurus Karang Taruna Kelurahan Pasar Atas Bangko dan sempat vakum beberapa waktu, maka dilaksanakan temu Karya dengan agenda yang paling utama pemilihan Ketua Karang Taruna Kelurahan dan pengurus lainnya untuk priode 2008-2011.
Lurah Pasar Atas Bangko Hendri Putra S.Sos ketika membuka secara resmi temu karya ini mengatakan, sangat mendukung sepenuhnya kegiatan karang taruna di kelurahan Pasar Atas, karena di kelurahan tersebut banyak kegiatan yang dilaksanakan membutuhkan adanya karang taruna. “Dikelurahan Pasar Atas Bangko kami sangat membutuhkan organisasi karang taruna, sangat banyak kegiatan kelurahan yang membutuhkan karang taruna. “ ujar lurah jebolan STS Bandung ini.
Karang taruna kata Lurah, keberadaannya pernah eksis namun seiring dengan berjalannya waktu semakin meredup, tapi kini mulai bangkit kembali. Menurutnya, keberadaan karang Taruna diantaranya dimaksudkan untuk mengatasi masalah sosial yang dihadapi kaum muda dan dengan adanya karang taruna dapat meredam permasalahan sosial dengan berbagai aktifitas generasi muda yang tergabung dalam karang taruna, apalagi sampai saat ini pemerintah tetap menganggarkan dana untuk kegiatan karang taruna.
Ketua Karang Taruna Kabupaten Merangin Abu Hakim dalam sambutannya mengakui, sampai saat ini masih banyak generasi muda yang belum mengetahui manfaat jika bergabung sebagai anggota Karang Taruna, untuk itu dia berharap karang taruna di kelurahan dan di tingkat lingkungan lebih aktif menjelaskan tentang organiasasi ini kepada kaum muda. Dikatakan Hakim, karang taruna tidak hanya mampu membuat proposal namun seharusnya dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi generasi muda.
Pada puncak kegiatan Temu Karya Karang Taruna Kelurahan Pasar Atas Bangko, Mulyadi terpilih sebagai Ketua Karang Taruna Kelurahan Pasar Atas Bangko, Kapriadi duduk sebagai sekretaris sementara bendahara di percayakan kepada Suzanna. Dos



Camat Betara Salah Besar

Terkat Perintah Penurunan Bendera Parpol

Kulalatungkal, AP—Penurunan bendera Partai Politik (Parpol) di Kecamatan Betara oleh camat Betara Saysmul Juhari yang memerintahkan RT mendapat tangapan keras dari Pemerhati Politik Provinsi Jambi, Nasrul Yasir. Ia menilai, sikap camat Kecamatan Betara tersebut salah besar. Soalnya, tidak ada hak camat untuk menurunkan bendera Parpol.
“Camat Betara yang memerintahkan RT menurunkan bendera parpol di Kecamatan Betara itu sudah tidak benar lagi. Ini salah besar. Tidak hak dia menyuruh RT menurunkan bedera Parpol di depan rumah warga. Perlu diketahui, setiap Paprol dilindungi undang-undang. Jadi jangan sembarangan,” tegas Nasrul Yasir kepada koran ini kemarin.
Ia menegaskan, sesuai dengan undang, sepanjang Paprol itu tidak meganggu fasilitas umum tidak mejadi persoalan. Lain halnya apabila bendera paprol di pasang di depan Sekolah atau Masjid. Tapi, apabila ada bendera Parpol dipasang depan rumah warga atau pengurus partai katanya sah-sah saja.
“Apa kewenangan camat mau menurunkan bendera Paprol yang notabene dilindungi undang-undang. Ini camatnya tidak mengerti atau bagaimana. Bendera Paprol-kan tidak menggangu fasilitas umum. Kecuali sampah,” tandasnya.
Sikap camat Betara yang dinilai Nasrul terlalu over acting ini, ia minta bupati Tanjab Barat untuk memberi teguran terhadap camat Betara Syamsul Juhari tersebut. Jangan sampai katanya, akibat ulah bawahannya, nama baik Pemkab Tanjab Barat menjadi tercemar.“Secara institusi, bupati wajib memberi teguran terhadap camat Betara ini. Kok beraninya, ia memerintahkan RT menurunkan bendera Parpol,” pinta Nasrul.
Seperti diketahui, mencuatnya perbuatan camat yang memerintahkan RT untuk menurunkan bendera Parpol di Kecamatan Betara, setelah pengurus Kecamatan Betara Partai Demoktrasi Kebangsaan (PDK), Gantek memprotes keras kebijakan camat Betara yang memeritah RT untuk menurunkan bendera PDK di depan rumahnya.Katanya, sikap camat Betara memerintahkan bawahannya untuk menurunkan bendera parpol tidak memiliki alasan yang tepat. Makanya, Gantek sebagai pengurus partai PDK, tidak terima sikap yang ditunjukan camat Betara itu. “Tanpa ada alasan yang jelas, Camat Betara memerintahkan RT untuk menurunkan bendera partai PDK. Apa dasarnya,” tanya Gantek.
Permintaan diturunkannya bendera PDK itu terjadi pada hari Senin (19/5). Saat itu Ketua Rt 26 bernama Husin memeritahkan anak buahnya agar bendera PDK yang terpasang di depan rumahnya untuk diturunkan. Saat itu kata Gantek, ia sedang tidak berada di rumah. Anak buah Husin yang tidak diketahui namanya minta agar bendera segera diturunkan, dengan alasan penertiban agar Kecamatan Betara lebih tertata rapi. Alasan lain, karena PDK tidak memiliki papan merek partai atau sekertariat.
“Saya terus terang, tidak akan saya turunkan. Sikap camat Betara ini terlalu berlebih-lebih,” tuturnya . Camat Betara, Syamsul Juhari saat dikonfrimasi sebelumnya, mengaku memang telah memberi pembinaan kepada RT untuk menertibkan semua bendera parpol di Kecamatan Betara. Alasan penertiban itu kata Syamsul demi keindahan Kecamatan Betara agar lebih indah dan rapi dipandang. (mad)



Warga Tanjabtim, Kesulitan Air Bersih

Jambi, AP - Penduduk yang tinggal di Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), Provinsi Jambi menyatakan amat mengeluhkan sulitnya mengonsumsi air bersih sehat terutama untuk minum dan mengolah makanan. Keluhan itu disampaikan beberapa penduduk yang mengaku dari Tanjabtim ketika menyaksikan pameran hasil kerajinan daerah itu, di arena MTQ ke-38 tingkat Provinsi Jambi, di Muara Bulian, Kabupaten Batanghari, Jumat. Seorang warga bernama
Aswan (48) yang tinggal di Muara Sabak, Tanjabtim, mengatakan persediaan air hujan yang selama ini diandalkan para warga untuk air minum, makan dan mandi sudah habis atau kering sama sekali. Warga terpaksa menyaring air parit atau air dari irigasi sawah yang warnanya keruh dan hitam, tidak hanya untuk mencuci, mandi, tetapi digunakan air minum dan makan. Bupati Tanjabtim, Abdullah Hich mengakui problem masyarakat daerah itu masih sulitnya mendapatkan air bersih yang layak untuk dikonsumsi dan warga umumnya masih mengandalkan air bersih dari menampung air hujan.
Pada saat kunjungan Mendagri, Mardiyanto ke Kabupaten yang daerahnya dikelilingi laut dan hutan gambut berair payo baru-baru ini, masalah air bersih itu juga disampaikan oleh bupati. Pemerintah Kabupaten Tanjabtim,
menurut Abdullah Hich pada akhir tahun 2008 akan membangun sarana air bersih dan setidaknya dibutuhkan dana Rp 180 miliar untuk melayani air bersih masyarakat. Sebenarnya air bersih sudah ada tapi hanya untuk mandi dan cuci, belum untuk minum, karena tingkat asam dan kadar besinya masih tinggi. Kesulitan air bersih itu tidak hanya dialami masyarakat umum, tetapi juga para pejabat termasuk di rumah dinas Bupati Tanjabtim yang bila turun hujan para pembantunya sibuk menampung air hujan untuk disimpan ke dalam bak. (dra)

Peltu Sekda Prov Tutup MTQ kE-38

Muarabulian, AP - Peltu Setda Provinsi Jambi Drs.Syafrudin, resmi menutup pelaksanaan Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-38 tingkat Provinsi Jambi tahun 2008 di Bumi Fastabiqul Khairat Muara Bulian, berlansung jum’at malam sabtu yang lalu, dihadiri oleh pejabat provinsi Jambi, pejabat kabupaten/kota, ketu LPTQ Jambi, wabup Batanghari, ketua DPRD Batanghari beserta anggota, unsur Muspida, ketua TP-PKK Batanghari dan anggota, serta undangan lainnya.
Bupati Batang Hari Ir.Syahirsah,SY,selaku ketua Umum Panitia pelaksana MTQ menyampaikan sambutannya “ selaku pribadi, atas nama pemerintah, panitia dan Masyarakat Kabupaten Batang Hari dari lubuk hati yang dalam penuh rasa haru mengucapkan syukur Alhamdulillah MTQ ke-38 tingkat provinsi Jambi sudah dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana dan jadwal yang sudah ditetapkan,” tuturnya.

Pelaksanaan MTQ ke-38 tahun 2008 tingkat Provinsi Jambi telah dapat dilaksanakan sesuai dengan waktu dan jadwal yang ditetapkan dengan rangkaian kegiatan : penyambutan kafilah dan pendaftaran, malam ta’ruf dan pelantikan dewan hakim, orientasi dewan hakim, pawai ta’aruf dan mobil hias, technical meeting, pembukaan pameran dan bazar, upacara pembukaan MTQ, kegiatan lomba disetaiap cabang dan golongan, seminar Alqur’an, rapat dewan hakim dan upacara penutupan.

Pada malam penutupan tidak kalah ramainya dengan pada waktu pembukaan, karena malam terakhir masyarakat berbondong-bondong menyaksikan acara penutupan untuk mengethaui siapa yang menjadi juara, selain itu masyarakat juga menyerbu pameran dan bazar guna membeli barang yang ada jikalau pada malam terakhir harganya bisa menurun.

Peltu Setda prov. Jambi Drs.Syafrudin, mewakili Gubernur jambi menyampaikan “ selamat dan sukses kepada Kabuapten Batang hari yang telah sukses menyelenggarakan MTQ ke-38 tingkat provinsi Jambi tahun 2008, dan juga berhasil meraih juara Umum, mudah-mudahan kedepan dapat dipertahankan kemengan ini, kepada kafilah yang berlum berhasil agar dapat selelu berlatih terus dan meningkatkan ilmu pengetahuannya agar dimasa yang akan datang meraih kemenangan,” tuturnya.Ian.

Cabub Madel, Hadiri Pengajian Desa Langling

Bangko, AP - Ratusan ibu-ibu pengajian yang tergabung didalam empat kelompok pengajian desa Langling kecamatan Bangko, Jumat (23/5) sore berkumpul dirumah Bpk Pasaribu untuk bersilaturahmi dengan Drs. Muhammad Madel Calon Bupati Merangin Priode 2008-2013.
Ketua Penyelenggara pertemuan Fatimah dalam laporannya mengatakan, bahwa ibu-ibu yang tergabung dalam empat kelompok pengajian desa Langling, sengaja mengundang Drs. Muhamad Madel untuk mendengarkan visi dan misi sebagai calon bupati Merangin.
Ketua Kelompok Pengajian desa Langling Ibu Asmawati juga mengatakan pertemuan ini selain untuk mendengarkan program yang akan dilaksanakan Drs. Madel jika terpilih sebagai Bupati Merangin juga ibu-ibu pengajian ingin bertatap langsung dengan calon Bupati ini.
Menurut ibu Asmawati masyarakat desa langling sangat mendukung serta mendoakan MAZA untuk terpilih sebagai Bupati Merangin dalam Pilkada mendatang. “Kami masayarakat dan ibu-ibu sangat mendukung dan mendoakan semoga bapak dapat menjadi Bupati.” Ujar Ibu Asmawati. Dan berharap jika terpilih dapat memeperbaiki ekonomi Merangin kedepan. Hal senada juga diungkapkan Dra. Nurhayati dan Kelompok Pengajian Al Muhlisin, Hendaknya Madel jika terpilih sebagai Bupati jangan lupa dengan ibu-ibu pengajian. Anggota pengajian lainnya Farida Aryani mengatakan Madel untuk memprogramkan kegiatan keagamaan di desa Langling.

Sementara Herlina dari Kelompok Al Furqon mengeluh adanya sejumlah Café di lingkungan tempat tinggalnya, yang mengganggu ketentraman dan meminta untuk mengatasi tempat-tempat yang diduga telah dijadikan tempat maksiat tersebut.

Dukungan sebagai Bupati Merangin ternyata bukan hanya milik kaum ibu yang tergabung dalam pengajian, namun dukungan datang dari bapak-bapak yang hadir. Atra misalnya dalam pertemuan menjelang sore hari itu mengatakan secara terang-terangan Drs. Madel yang paling pantas untuk menjadi Bupati Merangin selanjutnya, bila dibandingkan dengan calon lainnya. ” Bapak Madel yang lebih pantas memimpin Merangin kedepan bila dibandingkan dengan kandidat lainnya.” Kata Atra yang berharap Bupati mendatang dapat menciptakan lapangan kerja untuk generasi muda. Dukungan juga datang dari Darjo Ketua RT 02 yang mewakil Kades Desa Langling dan berharap warga desa ini memilih Drs. Muhammad Madel dalam Pilkada Bupati dan Wakil Bupati Merangin. Berdasarkan Data DPT (Daftar Pemilih Tetap) desa Langling memilki 1242 mata pilih terdiri dari laki-laki 674 dan perempuan 568 pemilioh dengan 5 TPS (Tempat Pemungutan Suara)

Drs. Muhammad Madel yang tidak didampingi Zainul Arfan, STP calon wakil bupati, karena sedang berada di Jakarta, menjawab sejumlah pertanyaan tersebut mengatakan semua kegiatan yang akan menyentuh kepentingan masyarakat banyak jelas akan menjadi programnya, seperti Pendidikan, kesehatan dan ekonomi masyarakat. Termasuk bidang keagamaan. “Kalau saya menjadi Bupati Merangin jelas saya programkan, apalagi menyangkut soal agama, itu jelas.” kata Madel.dos

KPK Selamatkan Rp 346 Milliar Uang Negara

Jambi, AP -Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sejak terbentuk empat bulan lalu yang dipimpin Antasari Azhar telah menyelamatkan uang negara senilai Rp346 miliar, yang dinilai masih relatif kecil dari uang negara yang dikorupsi.
Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Bidang Pencegahan KPK H. M Yamin ketika menghadiri pencanangan secara nasional Olah Budi Pekerti Akhlak Terpuji (Obat) yang diprakarsai Karang Taruna Pusat di SMP Negeri 7 Jambi, Sabtu. Pencanangan "Obat" yang dihadiri Gubernur Jambi H Zulkifli Nurdin, Walikota Jambi H Arifien Manap juga menggelar basuh kaki diikuti 1.200 anak TK.
Yamin menjelaskan, uang negara yang dikorupsi dikembalikan ke kas negara senilai Rp346 miliar masih terlalu kecil, jika dibanding nilai uang negara yang diselewengkan para koruptor mencapai triliunan rupiah. Uang negara yang diselematkan KPK senilai Rp346 miliar dua kali lipat dari anggaran yang diperoleh KPK selama setahun. KPK dalam empat bulan ini juga telah memajukan 18 kasus korupsi ditingkat penuntutan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor).
KPK kini terus bekerja keras dengan segala upaya untuk melakukan pemberantasan dan pencegahan korupsi. Para pelaku korupsi yang ditahan sebagai tindakan efek jera. "Para koruptor yang telah ditahan tidak mungkin lepas atau penangguhan penahanan, karena KPK dalam melakukan penyelidikan dan penyidikan disertai bukti-bukti yang kuat. Pokoknya 100 persen bukti lengkap baru kita menahan, namun itu juga tetap mengacu azas hukum praduga tak bersalah," ujarnya.
Menyinggung soal kasus korupsi pembangunan mess Jambi di Jakarta yang kini menahan tersangka Sekda Pemprov Jambi, Chalik Saleh. Ia menyatakan, KPK masih terus memperdalam kasus tersebut apakah ada tersangka lain. "Masyarakat Jambi bersabar saja dulu, sebab KPK kini masih terus mengembangkan kasus tersebut. Meski tersangka Chalik Saleh kini masih belum mengaku siapa saja yang terlibat, namun itu nanti bisa saja muncul pengakuan dalam penuntutan," kata Yamin.(dra)

Titik Api di Jambi Meningkat

Jambi, AP - Jumlah titik api membakar hutan di beberapa kabupaten Provinsi Jambi meningkat drastis menjadi 42 titik, setelah dua hari sebelumnya sempat turun berjumlah 12 titik, atau bertambah sebanyak 30 titik. Kepala Bidang Rehabilitasi Bapedalda Provinsi Jambi, Gazam, di Jambi, Sabtu mengatakan, ke 42 titik api itu tersebar di enam kabupaten meliputi Sarolangun,
Tanjung Jabung Barat, Muarojambi, Tebo, Batanghari dan Merangin. Di Kabupaten Sarolangun terdapat 15 titik api, 13 titik di hutan rakyat dan dua titik di hutan produksi, Tanjab Barat (9), semuanya di hutan rakyat, Muarojambi (7) juga semuanya di hutan rakyat, dan Kabupaten Tebo (6) lima di hutan produksi dan satu di hutan rakyat. Sementara itu dua kabupaten lainnya yakni Batanghari terdapat empat titik, semuanya di hutan produksi, dan satu titik di Kabupaten Sarolangun, juga di hutan produksi.
Khusus di Kabupaten Sarolangun, sebelumnya ditemukan 12 titik api di Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) kini semuanya sudah padam, dan muncul satu titik api di hutan produksi. Petugas Pengendalian Kebakaran Lahan dan Hutan (Dalkarlahut) Jambi sudah dikerahkan untuk memadamkan titik api tersebut, supaya tidak meluas yang dapat menimbulkan kabut asap. Tim Manggala Agni juga sudah disiagakan, yang sewaktu-waktu diterjunkan bila terjadi kebakaran hebat membakar hutan dan lahan yang poskonya di sebar di empat lokasi, Kota Jambi, Muara Tembesi, Tebo dan Sarolangun.(ant)

Masyarakat Batak di Jambi Berikan Gubernur Jambi Ulos Sibulang-bulangi

Jambi, AP-Gubernur Jambi H Zulkifli Nurdin yang memangku gelar Batak Djaiutan Mangaraja mendapat kehormatan dari masyarakat Jambi asal Tano Batak dengan penyematan Ulos Si Bulang-bulangi. Ulos tersebut merupakan lambang pernghargaan tertinggi Budaya Adat Batak.

Penyematan ulos kepada Djaiutan Mangaraja itu diberikan oleh Ketua-ketua Puak Batak ( Toba, Simalungun, Karo, Tapanuli Selatan dan Puak Pakpak) dan Lembaga Budaya Batak Jambi (LBBJ) Provinsi Jambi. Pemberian ulos Si Bulang-bulangi dan ulos "Holong" (kasih) diprakarsai oleh LBBJ Provinsi Jambi yang di ketuai Drs Rahmat Derita Harahap dan Sekretaris Ir Bernhard Panjaitan MM. Pemberian ulos itu dilaksanakan pada acara "Pesta Semalam di Bona Pasogit" (semalam dikampung halaman) yang berlangsung di rumah pribadi Zulkifli Nurdin di Kampung Manggis, Pasar Jambi, Sabtu (24/5) malam.
Puluhan Tokoh Masyarakat Batak dari lima puak hadir pada acara tersebut. Selain itu, sekitar 9000 masyarakat Batak dari lima puak juga membanjiri rumah pribadi Zulkifli Nurdin.Menurut
Ketua Panitia Pelaksana Ir Bernhard Panjaitan MM, munculnya ide pemberian ulos itu kepada Gubernur Jambi, didasari atas kerinduan Djaiutan Mangaraja H Zulkifli Nurdin terhadap masyarakat Batak di Jambi.Sejak dinobatkan gelar kehormatan Djaiutan Mangaraja (Raja Panutan) oleh masyarakat Batak Toba, Simalungun, Pakpak, Karo, Nias, Mandailing, Tapsel yang tergabung dalam organisasi Lembaga Budaya Batak Jambi (LBBJ) 7 September 2003 lalu, kerinduan Zulkifli Nurdin yang sudah mengayomi masyarakat jambi khususnya asal tano batak selama dua kali periode sebagai Gubernur Jambi.
"Beliau mengundang kami untuk bersilaturahmi dan bertatap muka bersama warga Jambi asal Tanah Batak. Kami semua telah merasakan selama ini bahwa Bapak Djaiutan Mangaraja H Zulkifli Nurdin betapa menganyomi kami sehingga kami mengalami hidup di Jambi ini benar-benar dalam suasana tentram dan damai dapat berdampingan dengan etnis lainnya,"kata Panjaitan.
Disebutkan, masyarakat Batak sangat merasakan dan terus menerus menyaksikan bahwa Djaiutan Mangaraja senantiasa memperkukuh semangat kebersamaan dalam menciptakan kerukunan umat beragama di Provinsi Jambi."Kami juga sangat merasakan pengayoman yang Bapak Djaiutan Mangaraja H Zulkifli Nurdin berikan yaitu ketika dengan tulus selalu hadir di tengah-tengah masyarakat Batak untuk bersama berkumpul di berbagai kegiatan adat yang dilakukan warga Jambi asal Batak,"ujarnya.
Menurut Bernhard Panjaitan yang kini menjabat Sekjen LBBJ Provinsi Jambi ini, atas dasar itu warga Jambi asal tano Batak dari bermacam-macam puak telah bersepakat memberikan penganugerahan Ulos Si Bulang-Bulang sebagai penghormatan yang setinggi-tingginya kepada Djaiutan Mangaraja H Zulkifli Nurdin pada acara
"Semalam di Bona Pasogit".Disebutkan, bersama dengan peringatan 100 tahun hari Kebangkitan Nasional, Panjaitan mengajak masyarakat Batak di Jambi lebih meningkatkan rasa persaudaraan yaitu sikap saling peduli dan "Holong" (kasih) serta saling menghormati diantara umat khususnya warga Jambi lainnya."Dari bumi Sakti Alam Kerinci Sungai Penuh, tiba di bumi Sepucuk Nipah Serumpun Nibung Muara Sabak. Dari lubuk hati sanubari mengharap penuh, kiranya Djaiutan Mangaraja H Zulkifli Nurdin bersenandung bersama kami puak Batak,
"demikian pantun Melayu Bernhard Panjaitan mengakhiri sambutannya.Dasar Pemberian UlosSementara itu, Tokoh Puak Toba OM Simangunsong BSc mengatakan, dasar pemberian ulos Bulang Bulang dari masyarakat Batak yang berada di Jambi kepada Zulkifli Nurdin antara lain, pribadi yang memiliki kapasitas, kapabilitas, kompetensi, profesionalme dan NKRI, orang terkenal, terbuka menerima lapisan masyarakat tapa membedabedakan suku, ras agama dan daerah, merakyat (populis).
Kemudian parpintu nabungka-nahum gok, paramak na bolak sobalunon, parsangkalan sora mahiang partaring sora mintop yang artinya bijaksana, taqwa,beriman, bicaranya sopan dan terarah berdasarkan aturan hukum dan adat istiadat.Parhata sora leleng yang artinya sosok yang menghormati dan dihormati, melayani dan dilayani. Masipasangapan, artinya, wawasan luas berhati lapang, tepo seliro penuh toleransi, penuntasan persoalan yang semrawut, penjernih air yang keruh, mengambil keputusan berdasarkan kebenaran dan keadilan tanpa memihak.
Dasar lain pemberian Ulos Bulang-Bulang kepada H Zulkifli Nurdin, kata Simangunsong yakni sitiop dasing nasora teleng, sitiop hatian na sora miling, hariara nabolon pangunsandean sihor sihor raja nabolon sibahen uhum natigor, yang artinya pemersatu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) termasuk Sepucuk jambi Sembilan Lurah dan Bhineka Tunggal Ika.dra

Perusahaan Diminta Laporkan PHK

Jambi, AP-Perusahaan di Provinsi Jambi diminta untuk melaporkan bila melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap para karyawannya, jika hal tersebut terpaksa ditempuh dampak kenaikan harga BBM yang diberlakukan sejak Jumat malam pukul 00:00 WIB.
Kasubdin Hubungan Industrial dan Syarat Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jambi, Hamzah Lubis di Jambi, Sabtu menyebutkan, sebelumnya perusahaan di Jambi tidak pernah melaporkan jumlah karyawan atau pekerjanya yang di PHK. Menurut undang-undang No 7 tahun 81 tentang ketenagakerjaan, perusahaan harus melaporkan perkembangan jumlah perusahaan dan tenaga kerja pada Dinas Tenaga Kerja Provinsi.
Laporan itu sangat diperlukan pemerintah, dalam upaya untuk ikut mencarikan solusi termasuk rancangan untuk pembukaan lapangan pekerjaan baru dengan melibatkan berbagai instansi terkait.
Di Provinsi Jambi hanya perusahaan di Kota Jambi, Kabupaten Batanghari dan Muarojambi yang melaporkan secara rutin perkembangan jumlah perusahaan dan tenaga kerja, sementara di tujuh kabupaten lainnya tidak ada sama sekali.
Akibat tidak adanya laporan itu, jumlah tenaga kerja yang sudah dan akan di PHK tidak bisa dihimpun secara jelas, apalagi yang diselesaikan secara intern antara perusahaan dengan pekerjanya. Permasalahan tenaga kerja dengan perusahaan yang diselesaikan secara intern itu sama sekali tidak dilaporkan ke Dinas Tenaga Kerja setempat, kecuali diselesaikan lewat pihak ketiga.dra

1.200 Anak TK Basuh Kaki, Pecah Rekor Muri

Jambi, AP - Sebanyak 1.200 anak TK di Kota Jambi yang membasuh kaki dalam kegiatan pencanangan nasional Olah Budi Pekerti Akhlak Terpuji (Obat) yang diprakarsai Karang Taruna Nasional di Jambi, Sabtu memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI). MURI memberikan penghargaan dalam kegiatan basuh kaki itu yang diterima Walikota Jambi H Arifien Manap.
Kegiatan yang digelar di SMP Negeri 7 Kota Jambi itu juga dihadiri Gubernur Jambi H Zulkifli Nurdin, Ketua Karang Taruna Nasional Dr Budi Susanto, dan Wakil Ketua Bidang Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) H M Yamin. Ketua Karang Taruna Nasional Budi Susanto mengatakan, kegiatan pencegahan dini korupsi kepada anak-anak merupakan kali kedua setelah pada 2006 juga menggelar kegiatan Bangun Pagi dan Gosok Gigi yang diikuti hampir 2.000 orang pejabat, pelajar, mahasiswa, dan pelajar.
Hal yang sama juga diungkapkan Wakil Ketua Bidang Pencegahan KPK H M Yamin, Bangsa Indonesia kini menghadapi kenyataan paling buruk akibat korupsi terjadi di semua lini. Perbuatan itu terjadi karena kebobrokan moral.
Oleh karena itu, kata Yamin, KPK mendukung dan mendorong kegiatan basuh kaki yang ditanamkan kepada anak usia dini untuk mencegah korupsi. KPK juga mendukung adanya kegiatan yang dilaksanakan daerah lain seperti warung-warung jujur. Namun kegiatan pencegahan korupsi yang dimaknai dalam sebuah kegiatan jangan sekedar serimonial tetapi harus terus ditanamkan kepada anak-anak bangsa. I
ia mengakui, pencegahan korupsi lebih sulit dilaksanakan dan butuh waktu panjang, lain dengan penindakan, misalnya pelaku korupsi jika sudah terbukti langsung ditangkap. "Karenanya tugas KPK yang paling pokok adalah mencegah agar Indonesia bebas korupsi," ujarnya.(dra)