Senin, 28 April 2008

Bank Jambi optimis pada tahun 2010

Jambi, AP- Bank Jambi optimis pada tahun 2010 mendatang kebutuhan modal wajib minimal sebagaimana yang diamanatkan oleh Arsitektur Perbankan Indonesia akan tercapai. Pemenuhan modal wajib minimal senilai Rp. 100 miliar itu, akan diperoleh dari penambahan setoran modal dari para pemegang saham masing-masing sebesar Rp. 1,5 miliar pertahun, “para pemegang saham sudah sepakat untuk menambah setoran modalnya minimal sebesar Rp. 1,5 miliar,” ujar Direktur Utama Bank Jambi Hardani Rusli, hari Jumat lalu (25/4) di Jambi.

Hardani mengatakan, apabila pada tahun 2010 itu Bank Jambi belum juga dapat memenuhi kebutuhan modal minimal sebesar Rp. 100 miliar, maka status Bank Jambi akan mengalami penurunan menjadi Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Agar hal ini tidak terjadi, kata Hardani, para pemegang saham sudah menyatakan persetujuan untuk menambah setoran modalnya masing-masing senilai Rp. 1,5 miliar.

Berkaitan dengan perubahan status menjadi Bank Jambi. Menurut Hardani, bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang baik kepada publik. Untuk itu, kata Hardani, setelah dilakukan launching pada bulan Januari 2008 yang lalu, pihaknya telah melakukan pembenahan secara internal. Seperti melakukan modifikasi up date data, tabungan, deposito, skim kredit, peningkatan status kantor perwakilan menjadi kantor cabang dan diklat SDM.

“Dalam kaitan itu, Bank jambi sudah melakukan konsultasi dengan Pimpinan Bank Indonesia Cabang Jambi soal rencana bisnis bank (RBB). Hal ini perlu dilakukan agar RBB Bank Jambi terarah dan tidak menyimpang dari aturan dan ketentuan yang sudah ditetapkan oleh Bank Indonesia,” papar Hardani.

Hal senada juga dikatakan Direktur Umum Bank Jambi Taufik Yasak. Ia menuturkan, Bank Jambi akan meluncurkan beberapa jenis produk tabungan seperti tabungan Simpanan Gerakan Investasi Jambi (Siginjai) dan deposito Pilihan Senang Masyarakat Banyak (Pinang Masak),
“kedua produk tabungan ini akan difocuskan kepada daerah-daerah kabupaten, dan diharapkan sentuhan-sentuhan jasa bank akan dinikmati oleh masyarakat dengan karesteristik daerah yang bersifat kekeluargaan,” ujarnya.

Menurut Taufik, selain tabungan simpeda yang menawarkan hadiah cukup menarik, tabungan siginjai dan deposito pinang masak juga menawarkan kepada publik beberapa hadiah menarik seperti Ibadah Umroh, hadiah rumah dan lain-lain, “tentunya semua tabungan itu ada kemudahan-kemudahan diantaranya dapat ditarik setiap saat,” katanya.

Taufik menjelaskan, posisi neraca Bank Jambi pertanggal 31 Maret 2008, total asset saat ini sebesar Rp. 1,7 triliun, jumlah pemberian kredit sebesar Rp. 836 miliar. Sedangkan jumlah dana pihak ke tiga senilai Rp. 1,4 triliun, laba sebelum pajak sebesar Rp. 17, 1 miliar. Untuk rasio keuangan Bank Jambi seperti LDR adalah sebesar 57,6 %, CAR 14,85 % dan NIM 3,16 % Posisi 31 Maret 2008. Saldo Giro sebesar Rp. 994 miliar, deposito Rp. 308 miliar, dan tabungan (simpeda) sebesar Rp. 148 m. dra/don

Pencuri Babak Belur di Hajar Warga

Jambi, AP-Seorang pemuda berwajah tampan siang tadi pukul 12.00 WIB babak belur dihajar massa. Ia kedapatan membongkar rumah milik Bambang, di komplek Kehakiman, RT 02 Kelurahan Pematang Sulur, Telanaipura, Jambi.

Pelaku berjumlah tiga orang dengan menggunakan dua sepeda motor. Dua pelaku berhasil kabur. Sedangkan satu orang pelaku lagi berhasil ditangkap warga.
Beruntung petugas kepolisian cepat datang ke lokasi kejadian, sehingga amukan massa cepat diredam.

Oleh polisi, tersangka yang belum diketahui namanya itu langsung dibawa ke Polsekta Telanaipura, bersama barang bukti, satu buah linggis dan satu unit sepeda motor yang digunakan pelaku. Kini polisi tengah mengejar dua pelaku lainnya yang menjadi teman tersangka.don

PMKS Gelar Razia Anjal

Jambi, AP-Sebanyak 20 orang terjaring dalam razia anak jalanan yang dilakukan Dinas PMKS dan Satpol PP Kota Jambi. Razia ini dilakukan dalam rangaka penertiban anjal yang semakin meresahkan masyarakat.

Dalam bulan April ini sudah dilakukan sebanyaak 2 kali razia anjal. Pada tanggal 12 April lalu sebanyak 15 orang tertangkap razia, lokasinya di seputaran pasar mayang sari sebanyak 12 anjal dijaring, mandala matahari 1 orang, makalam 1 orang dan Seputaran TAC 2 orang. Sedangkan pada razia berikutnya yang hanya kelang satu minggu dilaksanakan, dinas PMKS dan Sat Pol PP Kota Jambi hanya berhasil menjaring 5 orang anak diseputaran pasar mayang sari. Dijelaskan subdin PMKS, Syiaruddin Rusli, bahwa pada razia kali ini di mungkinkan sudah bocor.

‘’Razia kali ini pasti sudah bocor. Mereka sepertinya sudah tau kalau kita mau razia, padahal kami sudah 3 kali melakukan penyisiran dari pagi sampai malam, eh ternyata yang dapat hanya 5 orang,’’ katanya. Dijelaskannya, seperti sebelumnya anjal yang terjaring razia, diberikan pembinaan dan diberi peringatan sekaligus anjal ini diminta menandatangani surat pernyataan untuk tidak menggulanginya lagi sebelum mereka dilepaskan kembali.

Tetapi kenyataannya, diakui oleh Rusli, mereka yang tertanggkap razia tersebut adalah 50 persen kambuhan. ‘’Sebelumnya mereka pernah tertanggkap, tapi mereka mengulanginya,’’ kesal Rusli.
Menurutnya kendala yang dihadapi pihanya adalah belum ada rumah singgah tempat menampung mereka, seharusnya mereka yang tertangkap harus tinggal dirumah singgah tersebut untuk dibina sementara. Dia juga berharap agar rusing tersebut segera dibuat.
Dalam razia kali ini kadis PMKS Ir H Djoko Imam Santoso mengaku pada ii, bahwa dirinya tidak tau akan razia tersebut, pada saat razia dirinya tidak diberi tahu dan sedang berada dirumah jelasnya saat dihubungi waktu razia, namun dia menjelaskan tadi ), saat ditemui di lokasi kebakaran Sijenjang Jambi Timur, bahwa ada razia yang memang dirinya sebagai kepala dinas PMKS tidak diberi tahu. ‘’Ya seperti kemarin, razia yang bersipat mendadak atau sidak boleh saja tidak perlu memberi tahu ketua, tapi kalau razia gabungan saya harus tahu,’’ ujarnya. dra

Sosialisasi Hutan Tanaman Rakyat

JAMBI AP-Rencana pengembangan Hutan Tanaman Rakyat di Propinsi Jambi dilaksanakan di 9 kabupaten dengan sasaran petani (kelompok tani hutan) yang dapat mengusahakan lahan seluas 2 sampai dengan 15 ha/kk yang berada di sekitar kawasan hutan. Diperkirakan sedikitnya 20.000 kk yang berada di sekitar kawasan hutan akan diberi akses untuk mengelola kawasan Hutan Produksi (HP).
Hal tersebut disampaikan Gubernur Jambi Zulkifli Nurdin dalam sambutan tertulisnya pada acara Sosialisasi Implementasi Kebijakan Pembangunan Hutan tanaman rakyat di Propinsi Jambi, bertempat di ruang pola Kantor Gubernur Selasa (22/4). Acara sosialisasi ini merupakan kerjasama antara EC-INDONESIA FLEGT-SP Jambi dan Dinas Kehutanan Propinsi Jambi.

Selanjutnya Gubernur mengatakan terdapat 22 jenis tanaman kehutanan antara lain jelutung dan meranti yang direkomendasikan untuk dikembangkan di areal HTR. “Saya menyambut baik bahwa ada rencana petani yang akan ikut serta dalam pengembangan HTR memilih jenis tanaman Meranti dan Jelutung. Mengingat jenis tersebut merupakan tanaman asli daerah Jambi. Selain itu komoditi tersebut bernilai ekonomi tinggi dan khusus untuk Jelutung mempunyai hasil berupa getah yang akan menjadi penopang kehidupan petani sebelum tanaman kehutanannya bisa ditebang,”katanya.

Untuk susksesnya pengembangan HTR di Propinsi Jambi, perlu sinergi dari semua pihak terkait yaitu unsur pemerintah pusat, propinsi dan kabupaten, dunia usaha dan masyarakat dalam aspek pendanaan, bimbingan teknis dan lembaga swadaya masyarakat dalam aspek pendampingan. Disamping itu dalam pelaksanaannya perlu juga melibatkan dinas/instansi teknis terkait antara lain Dinas Pertanian tanaman Pangan, Dinas Perkebunan, Dinas Peternakan, Dinas Koperasi dan usaha kecil dan instansi lainnya harus senantiasa mendampingi para petani dalam mengembangkan program HTR.
Sikap Pemerintah Propinsi Jambi sepenuhnya mendukung dan mendorong agar cepat terwujudnya pengembangan HTR sebagai bukti sejak dicanangkannya program tersebut.

Usai acara kepada wartawan Gubernur Jambi mengatakan sejak adanya pemberantasan illegal logging sangat berkurang pembalakan kayu tersebut, namun demikian tetap waspada dan selalu minta kepada masyarakat kalau ada penebangan liar sekecil apapun. Dengan adanya FLEGT ini adalah untuk memberantas dan menyetop penebangan hutan, dan selanjutnya bagaimana mereboisasi hutan, menghijaukan kembali hutan yang sudah rusak. Bahwa Propinsi Jambi sudah mendapat persetujuan dari Menteri Kehutanan yaitu sekitar 82.000 ha (41.000 ha yang dikeluarkan dari lahan PT WKS dan 41.000 ha lahan yang gundul di sejumlah HPK).

Diharapkan petani sudah bisa menyadap getah jelutung sekitar umur 8-10 tahun, diperkirakan setiap kk mempunyai penghasilan Rp.3,6 juta dari 2 ha, jika 82.000 ha HTR dibagi dua maka akan dapat membantu 41.000 kk. Menurut Gubernur apabila kayu jelutung umurnya menjelang 20 tahun diperkirakan bisa menghasilkan sekitar Rp. 25 juta/bulan.

Menurut Gubernur program ini akan dimulai tahun 2008 ini dengan biaya sekitar 15 milyar rupiah pertahun, dimana sharing antara Pemprop Jambi, Perusahaan dan 5 kabupaten yang terkait (Tanjung Jabung Barat, Tanjung Jabung Timur, Muaro Jambi, Batanghari dan Tebo).
Dana tersebut digunakan untuk membelah lahan dengan lebar sekitar 6 meter dan air kolam dapat digunakan untuk budidaya ikan, hal ini untuk memberikan pekerjaan kepada masyarakat menjelang kayu jelutung bisa dipanen getahnya. Untuk pemasaran Patin Jambi tersebut sudah ada kesepakatan dengan perusahaan kerupuk terbesar di Indonesia yakni PT PINA untuk membelinya. Tahap awal perusahaan tersebut mengambil dari Propinsi Jambi sebesar 300 ton per-bulan.

Sementara itu Direaktur EC-Indonesia FLEGT SP Ir. Rasman Tasmin, MM mengatakan salah satu aktivitas dari kerjasama antara pihak Indonesia dengan Eropa ini adalah proyek pendukung dari pihak Uni Eropa untuk menekan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan penebangan secara liar dan peredarannya di seluruh Indonesia.

Sosialisasi ini adalah merupakan tindak lanjut dari EC-Indonesia FLEGT agar masyarakat disekitar hutan dapat merasakan dan ikut berpartisipasi aktif dalam pembangunan hutan sekaligus diharapkan masyarakat dapat merasakan manfaatnya dalam bentuk perizinan yang syah yang sering disebut Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan tanaman Rakyat. Hal ini setara dengan Izin Usaha Pemanfaatan Hutan Kayu Hutan Alam.

Diharapkan dari hasil ini kegiatan-kegiatan yang telah dirintis seperti di Sarolangun terutama daerah-daerah kawasan produksi yang tidak dibebani hak dapat direalisir oleh pihak Departemen Kehutanan, sehingga masyarakat sekitar hutan betul-betul merasakan dan memelihara serta bertanggungjawab terhadap pemanfaatan kawasan hutan produksi dimaksud.
Kegiatan ini juga dimaksudkan untuk menekan laju deforestasi yang terjadi di Indonesia , bahwa deforestasi di Indonesia kurang lebih 1-2 juta ha pertahun. Saat ini pihaknya sedang menganalisa mulai dari tahun 2002 s.d. 2007 yang sedang dalam proses berapa besarnya deforestasi yang terjadi di Propinsi Jambi setiap tahunnya. Deforestasi adalah kegiatan-kegiatan perusakan hutan sebagai akibat ulah manusia, sedangkan degradasi kerusakan yang diakibatkan oleh alam.dra

Dishut Bina Masyarakat Jaga Hutan

Sarolangun, AP -Dinas Kehutanan Kab. Sarolangun, Provinsi Jambi terus melakukan pembinaan terhadap para kelompok tani setempat untuk ikutserta menjaga dan melindungi hutan dari penjarah yang tidak bertanggungjawab.
Bupati Sarolangun, Hasan Basri Agus melalui, Kadishut setempat, Joko Sosilo, Sabtu mengatakan, saat ini pemerintah daerah sedang giat-giatnya melakukan pembinaan terhadap para kelompok tani yang berada disekitar hutan.
Pembinaan dan bimbingan tersebut dilakukan agar mereka juga tidak terpancing ikutserta untuk melakukan pembalakan liar di dalam hutan.
Para kelompok tani diberikan pengetahuan tentang pentingnya hutan dan selama ini masih terus dijarah pelaku pembalakan liar yang hanya mengepentingkan pribadinya sendiri tanpa melihat efek dari gundulkanya hutan.
Dinas kehutanan Sarolangun mengakaui, dalam beberapa bulan terakhir ini kegiatan pembalakan liar didaerahnya masih sering terjadi dan ironisnya pelakunya melibatkan para kelompok tani.
Cukong kayu kini telah memanfaatkan kelompok tani untuk melakukan aksinya dan hasilnya beberapa waktu lalu Polda dan jajaranya berhasil menangkap ketua salah satu kelompok yang terlibat pembalakan liar di hutan setempat.
‘’Dishut Sarolangun bekerjasama dengan polisi beberapa waktu lalu juga berhasil mengamankan riibuan batang kayu gelondongan dari dalam hutan taman nasional setempat dan telah mengamankan puluhan tersangkanya,’’ kata Joko Susilo.
Kedepan diharapkan peran kelompok tani dalam melindungi hutan dapat berperan penting sehingga hutan dan seluruh isinya dapat diselematkan. (dra)

70 Persen Pengajar Unja Berpendidikan S2-S3

MUAROJAMBI AP- Sampai pertengahan April 2008 ini, dosen yang bertugas kembali setelah menyelesaikan studi dalam Strata 3 (Doktor) DI Universitas Jambi (Unja) bertambah sebanyak 6 orang. Mereka yang masih dalam proses pendidikan S3 dan S2 berjumlah sebanyak 30 orang.
“Dengan demikian berdasarkan kondisi sementara hampir 70 % staf pengajar telah berkualifikasi pendidikan Pascasarjana (S2 dan S3),” jelas Rektor Unja H. Kemas Arsyad Somad, SH, MH saat wisuda mahasiswa Unja (26/04).
Peningkatan kualitas dan pengembangan dosen disebut Kemas sangat diperlukan sekali, terutama dilihat dari komposisi kualifikasi dan sebarannya di masing-masing program studi. Upaya yang harus terus dilakukan adalah mendorong dan memberi kesempatan seluas mungkin bagi dosen untuk melanjutkan studi sekaligus pengembangan dibidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat

Sampai pada waktu sekarang ini Unja telah memiliki 44 program studi, dalam waktu yang tidak lama lagi, akan segera diterbitkan izin penyelenggaraan program studi baru dari Direktorat Pendidikan Tinggi Depdiknas yaitu program studi S1 Manajemen Hutan, S1 Sistem Informatika, S1 Manajemen Pemerintahan, Keuangan Publik serta S2 Ilmu Ekonomi dan S2 Sosek Pertanian. Dengan adanya penambahan program studi baru ini akan meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) Unja.

Sampai pada waktu sekarang ini semua dosen menyebar mengajar di berbagai jurusan. Unja sendiri sekarang memiliki 44 program studi, dalam waktu yang tidak lama lagi, akan segera diterbitkan izin penyelenggaraan program studi baru dari Direktorat Pendidikan Tinggi Depdiknas yaitu program studi S1 Manajemen Hutan, S1 Sistem Informatika, S1 Manajemen Pemerintahan, Keuangan Publik serta S2 Ilmu Ekonomi dan S2 Sosek Pertanian.

Terkait dengan wisuda mahasiswanya, jumlah peserta yang mengikuti wisuda totalnya berjumlah 896 orang, terdiri dari Program Magister sebanyak 50 orang, Program Sarjana 759 orang dan Program Diploma sebanyak 87 orang.

“Dengan adanya penambahan program studi baru ini akan meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) UNJA. Peningkatan kualitas dan pengembangan dosen sangat diperlukan sekali terutama dilihat dari komposisi kualifikasi dan sebarannya di masing-masing program studi,” terang Kemas.
Upaya yang harus terus dilakukan adalah mendorong dan memberi kesempatan seluas mungkin bagi dosen untuk melanjutkan studi sekaligus pengembangan dibidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.dra