Jambi, AP- Bank Jambi optimis pada tahun 2010 mendatang kebutuhan modal wajib minimal sebagaimana yang diamanatkan oleh Arsitektur Perbankan Indonesia akan tercapai. Pemenuhan modal wajib minimal senilai Rp. 100 miliar itu, akan diperoleh dari penambahan setoran modal dari para pemegang saham masing-masing sebesar Rp. 1,5 miliar pertahun, “para pemegang saham sudah sepakat untuk menambah setoran modalnya minimal sebesar Rp. 1,5 miliar,” ujar Direktur Utama Bank Jambi Hardani Rusli, hari Jumat lalu (25/4) di Jambi.
Hardani mengatakan, apabila pada tahun 2010 itu Bank Jambi belum juga dapat memenuhi kebutuhan modal minimal sebesar Rp. 100 miliar, maka status Bank Jambi akan mengalami penurunan menjadi Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Agar hal ini tidak terjadi, kata Hardani, para pemegang saham sudah menyatakan persetujuan untuk menambah setoran modalnya masing-masing senilai Rp. 1,5 miliar.
Berkaitan dengan perubahan status menjadi Bank Jambi. Menurut Hardani, bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang baik kepada publik. Untuk itu, kata Hardani, setelah dilakukan launching pada bulan Januari 2008 yang lalu, pihaknya telah melakukan pembenahan secara internal. Seperti melakukan modifikasi up date data, tabungan, deposito, skim kredit, peningkatan status kantor perwakilan menjadi kantor cabang dan diklat SDM.
“Dalam kaitan itu, Bank jambi sudah melakukan konsultasi dengan Pimpinan Bank Indonesia Cabang Jambi soal rencana bisnis bank (RBB). Hal ini perlu dilakukan agar RBB Bank Jambi terarah dan tidak menyimpang dari aturan dan ketentuan yang sudah ditetapkan oleh Bank Indonesia,” papar Hardani.
Hal senada juga dikatakan Direktur Umum Bank Jambi Taufik Yasak. Ia menuturkan, Bank Jambi akan meluncurkan beberapa jenis produk tabungan seperti tabungan Simpanan Gerakan Investasi Jambi (Siginjai) dan deposito Pilihan Senang Masyarakat Banyak (Pinang Masak),
“kedua produk tabungan ini akan difocuskan kepada daerah-daerah kabupaten, dan diharapkan sentuhan-sentuhan jasa bank akan dinikmati oleh masyarakat dengan karesteristik daerah yang bersifat kekeluargaan,” ujarnya.
Menurut Taufik, selain tabungan simpeda yang menawarkan hadiah cukup menarik, tabungan siginjai dan deposito pinang masak juga menawarkan kepada publik beberapa hadiah menarik seperti Ibadah Umroh, hadiah rumah dan lain-lain, “tentunya semua tabungan itu ada kemudahan-kemudahan diantaranya dapat ditarik setiap saat,” katanya.
Taufik menjelaskan, posisi neraca Bank Jambi pertanggal 31 Maret 2008, total asset saat ini sebesar Rp. 1,7 triliun, jumlah pemberian kredit sebesar Rp. 836 miliar. Sedangkan jumlah dana pihak ke tiga senilai Rp. 1,4 triliun, laba sebelum pajak sebesar Rp. 17, 1 miliar. Untuk rasio keuangan Bank Jambi seperti LDR adalah sebesar 57,6 %, CAR 14,85 % dan NIM 3,16 % Posisi 31 Maret 2008. Saldo Giro sebesar Rp. 994 miliar, deposito Rp. 308 miliar, dan tabungan (simpeda) sebesar Rp. 148 m. dra/don