Kamis, 20 November 2008

Ribuan Petani Ancam Golput 2009

Tuntut Kenaikan Harga TBS

Jambi, AP- Setelah tanggal 10 November lalu, ribuan Petani Jambi yang menamakan dirinya petani sawit menggugat, kemarin pagi kembali melakukan aksi unjukrasa ke Badan Pertahanan Nasional dan juga gedung DPRD Provinsi Jambi,aksi yang mereka lakukan ini sama seperti aksi sebelumnya yakni mendesak pemerintah daerah menaikan harga jual Tandan Buah Segar ( TBS )

Pengunjukrasa meminta agar DPRD memikirkan nasib petani sawit, dengan memberi rekomendasi untuk menaikkan harga jual TBS, karena harga sekarang cuma Rp250 - Rp400 per kilogram. kami tak sanggup membiayai hidup keluarga. Para pengunjuk rasa juga mengancam akan Golpot bila anggota DPRD tidak memikirkan nasib petani

Arif Munandar, Koordinator lapangan dalam orasinya mengatakan, kedatangan kami ke DPRD ini menyampaikan beberapa tuntutan ke pemerintah daerah dan DPRD Provinsi Jambi, antara lain naikkan harga jual TBS, turunkan harga pupuk, bentuk tim pemantau, selesaikan konflik antara petani kecil dengan perusahaan perkebunan besar. Selain itu juga,Pemerintah daerah juga diharapkan membangun pabrik minyak mentah kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO), serta mengaudit semua perusahaan pabrik kelapa sawit (PKS) di daerah itu..

“Sebab semua PKS di Jambi telah bertindak semena-mena dengan membeli hasil panen petani sawit. Padahal Gubernur Jambi Zulkifli Nurdin, belum lama ini telah membuat surat edaran sesuai hasil kesepakatan antara petani, PKS, dan asosiasi untuk membeli TBS petani seharga Rp890 per kilogram.”Jelasnya

Namun hal itu tidak diindahkan PKS dengan alasan jika membeli dengan harga itu mereka mengalami kerugian, akibat harga jual CPO pun di pasar internasional mengalami penurunan.
Para pendemo meminta pemerintah Provinsi Jambi menaikkan harga jual dan juga Surat edaran Gubernur Jambi Zulkifli Nurdin harus dipatuhi oleh perusahaan yang memiliki PKS di Provinsi Jambi.dra

Tidak ada komentar: